CEK FAKTA: Beredar Narasi Tukul Meninggal Akibat Pendarahan Otak, Benarkah?

Baru-kontemporer ini beredar sebuah narasi yang menyebutkan bahwa Tukul Arwana meninggal dunia akibat pendarahan otak. Kabar itu bisa dipastikan hoaks alias tidak betul.
Narasi terhormat tertera ekstra dalam sebuah thumbnail video yang diunggah oleh akun Youtube Mata Seleb. Foto Tukul Arwana yang disandingkan bersama keranda bayang-bayangt diperlihatkan ekstra dalam thumbnail terhormat.
Berikut narasi di dalam video terkemuka. "BREAKING NEWS. INNALILAHI. Akibat Pendarahan di Otaknya Tukul Arwana 'Semoga Tenang di Sana',".
Lantas, tepatkah narasi thumbnail tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran tim Cek Fakta Suara.com, narasi yang menyebutkan Tukul Arwana meninggal akibat pendarahan otak adalah melenceng atau hoaks.
Dalam video yang diposting oleh kanal Youtube tercatat namun menjelaskan tentang Tukul Arwana yang mengalami pendarahan otak.
Hanya informasi tentang rekan Tukul Arwana akan memberikan doa agar segera sembuh akan ada hadapan video berdurasi 2 menit 15 detik itu. Sementara itu, kabar tentang Tukul Arwana mengalami pendarahan adalah lurus.
Tukul Arwana dilarikan ke rumah lara Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur dempet Rabu (22/9/2021). Kemudian Rabu (22/9/2021) malam, Tukul Arwana pun segera menjalani operasi senyampang tiga jam.
"Kurang lebih sih kemarin rada-rada dua sampai tiga jam (berlangsungnya operasi)," bening manajer Tukul Arwana, Rizki Kimon, saat ditemui dalam RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/9/2021).
Tukul Arwana masih dalam istirahat pasca melakukan operasi saat ini. Kondisi Tukul Arwana berangsur memsaling menolong. Pihak keluarga tak lupa meminta agar masyarakat memberikan doa untuk kesembuhan Tukul Arwana. "Iya, alhamdulilah sudah bisa respons gitu aja sih," ujar Rizki Kimon.
KESIMPULAN
Melalui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut Tukul Arwana meninggal adalah melenceng atau hoaks. Klaim tercatat dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan. (Nur Afitria Cika Handayani)