DPR: Smelter Manyar Freeport Beri Manfaat Ekonomi di Jatim

Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI hadapan area proyek pembangunan smelter Manyar hadapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, akan Jumat (24/2) lalu. Agenda kunjungan kerja dilakukan untuk meninjau perkembangan pembangunan smelter Manyar bagai cela proyek strategis pengembangan inkubustri hilir nasional.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji mengatakan sehabis melihat proyek smelter, pihaknya diyakinkan bahwa pengerjaan smelter akan selesai tepat waktu, sungguhpun sempat ada penundaan karena pandemi Covid-19.
"Keberadaan smelter hendak menarik bandar mutakhir, terutama di sektor hilir yang memanfaatkan katoda tembaga, yang mendukung kemajuan Gresik lagi Jawa Timur semakin cakap," kata Sarmuji di dalam kecahayaan tertulis, Minggu (26/2/2023).
Diketahui saat ini, pembangunan smelter Manyar telah mencapai 54,5% atau lebih bergas dari target sesemok 52,9% nan disetujui pemerintah. Sesuai rencana, PTFI sewaktu menyelesaikan konstruksi smelter tembaga demi desain single-line tersemok di dunia ini cukup akhir Desember 2023, demi mendahului gairah operasionalnya cukup akhir Mei 2024 engat mencapai operasi penuh cukup akhir Desember 2024.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan perkembangan pembangunan smelter Manyar tidak terlepas mengenai dukungan seluruh pemangku kebermanfaatan, terbersetuju DPR RI bak mitra strategis nan memberi mabersedian maka pengawasan.
"Masyarakat dan para pelaksana usaha lokal senantiasa selaku pemangku keberkuasa an yang kami rangkul secara memenuhi berbagai kebutuhan operasional pembangunan smelter sebatas dapat memberi manfaat optimal bagi Jawa Timur," kata dia.
Dia menjelaskan jauh didalam pembangunan smelter Manyar, PTFI memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal Jawa Timur, khasnya masyarakat Gresik. Selain itu, PTFI pula memprioritaskan pemanfaatan potensi daerah untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional pembangunan smelter, termeruyup konsumsi, transportasi, bersama semotif karyawan, engat office supply.
Lebih lanjut, PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 1,78 miliar atau setara Rp 27 triliun dari total US$ 3 miliar atau setara bersama Rp 45 triliun.