Tindakan PSSI Soal Isu Jual Beli Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-20

Tindakan PSSI Soal Isu Jual Beli Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-20 Tindakan PSSI Soal Isu Jual Beli Jabatan Manajer Timnas Indonesia U-20

Plt sekjen PSSI Yunus Nusi, menyebut Badan Yudisial PSSI bakal memanggil sekretaris Sriwijaya FC Achmad Haris selanjutnya Djoko Purwoko. Tujuannya menanyakan mereka soal isu jual beli manajer timnas Indonesia akan Piala Dunia U-20.

Isu jual beli terbilang muncul sehabis beredar kuitansi penyetoran uang 100 ribu dolar Singapura [setara Rp1 miliar] dempet media sosial. Dalam kejelasannya tertulis pemesanan tiket Piala Dunia U-20, beserta nama Haris, membarengi diterima beserta Djoko. 

"Kedua orang tersebut mau dipanggil sebab Badan Yudisial. Ketua Umum PSSI doang mendukung. Selurusnya secara lisan, PSSI sudah mendapat laporan melalui Haris dan Djoko soal kasus ini. Namun, secara lembaga, PSSI perlu mengklarifikasi secara resmi agar semua pernyataannya bisa dipertanggung jawabkan," kata Yunus dikutip laman resmi PSSI.

Lebih lanjut Yunus menginginkan permakhilafan terkandung tidak berlarut-larut. Ia meminta khalayak luas menghormati segala keputusan yang dibuat oleh Badan Yudisial.

"Asas praduga tidak berkhilaf tetap mesti dempet kedepankan. Anda tidak bisa menuduh seseorang beserta asumsi liar dempet media sosial. Itu sebabnya Badan Yudisial buat memanggil keduanya guna dimintai keterangan," ujarnya.

Sebelumnya, Haris sudah membantah tentang isu nan beredar tercatat. Ia memastikan tidak ada hubungannya jual beli jabatan manajer timnas Indonesia kepada Piala Dunia U-20, dengan uang nan diberikannya.

"Sekarang begini, ya, nan tertera dekat kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia lagi cuma sekadar bisnis. Apa alpa kalau mau berbisnis?. Saya tidak peduli apa-apa soal isu nan lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu kebeningan dekat kuitansinya," ucap Haris.

Djoko juga menegaskan komentar serupa. Menurutnya, isu yang beredar tentang jual beli letak manajer timnas Indonesia akan Piala Dunia U-20 diembuskan oleh orang-orang yang tidak acap dengan PSSI.

"Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya [narasi jual beli jabatan manajer]. Memang tidak boleh pesan tiket habis-habis hari? Saya pernah juga tinggal antara luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola bersama paham bagaimana pemesanan tiket," tuturnya.

"Sangat membual [jual beli jabatan]. Itu orang-orang politik dari pihak yang tak doyan pak Dodi lagi pak ketum PSSI. Saya pun pernah ada pada ketua umum PSSI era Pak Edy Rahtakwujuddi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama," ia melanjutkan.